Ini bukan kisah fiksi dimana seorang bisa lompat dari waktu
ke waktu tapi ini cuma keisengan otak untuk merender ulang kenangan disaat
berpergian kesuatu tempat yang memiliki kenangan dan sesuatu yang bisa diingat.
Perjalan waktu ini dimulai hari kamis 23 mei 2013. Tepat tengah malam ibu
memberi kabar agar pulang besok pagi karena diajak kakak ke Nganjuk untuk
datang kerumah mas mahmud sahabat karib kakakku dan aku juga karena dulu sempat
se kos di KS34. Tapi bagian mas mahmud ini bukan awal perjalanan tapi ketika
pagi di mojoagung semua dimulai. Setelah mendapat disuruh pulang itu akhirnya
aku bersiap siap, tak ambil beberapa data yang bisa kubawa pulang untuk cicilan
skripsi dan akhirnya teringat satu folder foto wisuda sherli teman SMA dulu. Ya
sepertinya dia masih dirumah mojoagung oke tak bawa dan saat itu juga kabari
dia “mbok aku kamis pagi besok dirumah, ini foto wisudamu aku masih ada. jadi
copy ulang?” dan gak di balas haha ya jelas lah saat itu juga jam 1 pagi.
Setelah itu entah insomku kambuh. Tidurlah saya jam 3 dan bangun jam 5 pagi
hehe tidur dua jam doang terus jam 6 pagi perjalanan pakai motor ke mojoagung,
btw setelah ini aku ceritakan perbagian saja ya
Bagian 1: Sherli
Sherli ini teman perjuangan sejak kelas XI di SMA, berlanjut
di kelas XII dan akhirnya kita sama sama kuliah di malang, bedanya dia di UM
dan aku di UB. Tahun awal aku masih sering sama dia diajak ke matos lah.
disuruh anter kemana gitu, dikanalin sama teman kosnya dan lain lain. Tapi ini
cuma tahun awal karena tahun berikutnya pacarnya nyusul kuliah di malang jadi
berkuranglah beban saya haha. Lanjut ke cerita time travel, pagi itu sebelum
berangkat dia bales dan bilang kalau dirumah sampai jam 9. Ah cocok ini aku
juga jam 9 mau ke Nganjuk. Akhirnya seperti biasa GL160 ini digeber maksimal.
Sampai akhirnya sejam setengah sampai rumah. Sampai rumah cuci muka dan
langsung cabut ke sherli. Sampai disana aku merasa biasa saja. Ya rumah dia
memang basecamp teman teman XII SOS 3. Sampai luluspun kalau teman teman banyak
yang lagi dirumah pasti ngumpul disana. Tapi setelah dilihat ternyata ada satu
tempelan dirumah itu dan tulisannya adalah rumah itu dijual. Kata pertama yang
muncul saat itu adalah “Sher itu yakin dijual? Terus kita nanti kumpul lagi
dimana?” setelah pertanyaan itu muncul pun kembali otak mengeluarkan semua
kenangan disitu, remon, teguh, robet, yuyun, sherli dan aku seperti duduk lagi
diruang tamu atau sekedar kita menunggu didepan rumah. “yah” sepertinya saat
itu sherli membiarkan aku bermain dengan kenangan itu sampai akhirnya ciri khas
dia keluar “tenang pras, aku sementara disuruh ke Blitar, dan rumah ini dijual
dulu, dua tiga tahun lagi aku kembali, mungkin akan kubeli lagi rumah ini atau
kubuat rumah baru” dia berkata itu sambil menepuk pundak, sama seperti dulu
cuma dia satu satunya teman SMA yang panggil aku “Pras” dan tiap ngomong serius
selalu sambil mukul atau “nyakar” ah kenangan jaman dulu memang indah.
Bagian 2 “mas Mahmud”
Seperti tak tulis diatas mas mahmud ini teman kakak tapijuga
akrab dengan aku karena dulu se kos, mas mahmud sudah seperti kakak kadua dalam
kosan dulu, ah anaknya baik dan oke banget deh pokoknya. Time travel dibagian
ini itu lebih karena carita kakak kandungku. Nyeritain kebiasaan mas mahmud di
kosan dan bayangin sekarang dia sama istrinya haha seperti keluar kamar pertama
yang dicari mesti tempat minum, suka cerita lucu dll. Ah waktu awal kos emang
indah ya
Hari pun berlalu, akhirnya jumat datang dan ini juga masuk
ke babak time travel paling seru
Bagian 4 “Teguh”
Dia teman sebangku pas kelas XII, ya kelas tiga itu kelas
yang panjang secara hari tapi pendek secara bulan. Dulu sekolah mulai jam 6
pagi sampai jam 5 sore. Dan teguh ini yang paling lama yang ngehabisin hari.
Dulu guru matematika sempet marahi kita dan nyebut “sak bangku sing siji goblok
sing siji metel(tumpul)” haha kita gak bodoh kan apalagi metel itu. Guru itu
saja yang lebay suka marahi. Banyak cerita masa lalu dan program masa depan yang
kita diskusikan. Dari setengah delapan sampai setengah dua kan kita kemarin,
kepotong jumatan juga sih. Endingnya kemarin makan di warung mie ayam langganan
jaman SMA tapi yang di betek. Setelah itu kita pisah karena aku berangkat ke
semarang, sepanjang perjalananpun teguh suka kabari informasi lalin dan jalan
yang mau tak lewati haha kau masih tetap kawan. Wawasan luas dan suka sama
jalanan
Bagian 4 “jalan kenangan”
Senin
Setelah dari pagi mojoagung diguyur hujan akhirnya ketika
malam hujan berhenti. Karena besok ada rencana ke malang maka malam ini saya
berencana untuk keluar jalan jalan. Pertama mikir kemana ya teman di desa ini
sudah habis merantau semua. Teman SMA pun juga. Ya akhirnya ngelkuin kegiatan
seperti biasa “pergi tanpa arah tujuan” pertama mau bawa motor, tapi akhirnya
lebih melirik sepeda kayuh, oke karena sendiri akhirnya sepeda kayuh tak pakai.
Niat pertama pengen ngulang track sepedahan setiap malam minggu pas SD dulu.
Dulu tiap malam minggu aku, yudis, budi dan pepen sering muteri desa sampai dua
desa sebelah. Saling balapan dan bercanda dijalan haha tapi anehnya ketika ada di
pertigaan yang seharusnya belok kanan akhirnya saya belok kiri. Melewati daerah
yang konon dulu angker haha uji nyali perlu kan (padahal sampai sana lansung
oper gear ke yang paling cepet) track yang tak ambil pun udah diputuskan
Pandean – Betek – Mancilan – Gambiran – Kauman – Miagan – Tanggalrejo –
Dukuhdimoro – Pandean lagi ya 6-8km mungkin ini. tapi setelah sampai Gambiran
stang ini mendadak bawa ke Janti. Ke SMA Negeri Mojoagung oke nambah 2km.
Sepeda masih dikayuh. Jalanan bertambah gelap dan akhirnya sampai ke SMANEMA.
Lihat depan ternyata masih ada pak Hadi sama pak Rin penjaga sekolah.. ahh
akhirnya mampir dan kedua bapak itu masih ingat saya ih terharu. “lho yu, kok
dewean. Teko ndi?” sapaan pertama pak Hadi. gimana gak ingat dulu sering banget
pas di ruang Radio sampai malam ya ngobrolnya sama bapak bapak itu. Acara magz
o dulu ditemani juga nggak ya. Hehe lupa. Ya obrolan berjalan. Bapak itu
menanyakan kabar teman teman dulu dan cerit cerita lagi. Yaaah time traveling
lagi dah semua diulang lengkap di TKP haha seru memori bapak bapak ini
Bagian 4 “bodoh”
Selasa pagi
seharusnya saya kembali ke malang, tapi si emon malah ngajak ke wonosalam buat beli
kopi luwak sekaligus hunting foto. Ya karena emang udah lama gak pulang dan
lama gak kumpul teman sayapun ikut. Kali ini ada lagi si teguh dan benar semua
lagi lagi keluar. Adegan paling bikin ketawa dan ingat dulu adalah ketika si
emon buat mengeluarkan kata “syarat masuk geng ini adalah” dan semua jawab bareng
“bodoh” haha sial jaman dulu kita emang bodoh bodoh ya. Sampai sekarang
Waktu memang
berlalu, tapi banyak yang tersisa dihati dan pikiran ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar