koplingpun ditarik, perseneling naik dan putaran mesin berbanding lurus dengan putaran roda yang semakin cepat. jalanan semakin sepi, aku mulai tak tentu arah menabrak tiap bayang hitam yang muncul di ujung lampu akankah tuas kopling ini kutarik kembali, menarik kembali untuk menaikkan perseneling dan berlari semakin kencang atau kutarik dan kuturunkan agar aku mampu berputar dan kembali lagi
jika aku masih terus menambah kecepatan dan terus berjalan. akankah aku menemukan sisa kenangan yang telah tercipta dijalan itu, apakah akan ada kenangan yang akan muncul beberapa tahun kemudian. jika semua itu terlalu susah ditemukan bagaimana jika mari membuat suatu kenangan disitu saat ini, menambah kecepatan dan menjatuhkan badan ketanah, hingga terkenanglah "disini aku pernah jatuh" meninggalkan bekas luka yang juga akan mengingatkan kejadian jalanan itu bahkan ketika aku tak dijalan.
dan jika aku berputar apakah aku akan mendapat hal yang baru saat itu, menjadi seorang pengecut yang tak berani menembus malam, dan kembali ketempat tinggal dan bilang kalau aku hanya keluar. aku tak tau apa yang kudapatkan, aku kosong, aku hanya membuang tenagaku. menyia nyiakan waktu.
jadi sampai kapan roda dan jalan ini bersatu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar